Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas
dari penyakit akan tetapi jugameliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.Menurut
WHO (1947)
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947).Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang
dapat meningkatkankonsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle.
1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan
internal dan eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam
hidup.
UU No.23,1992
tentang Kesehatan menyatakan bahwa:
Kesehatan adalah keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi
. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat
sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.Dalam
pengertian yang paling luas
sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimanaindividu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,intelektua,
spiritual dan penyakit ) dan eksternal (lingkungan fisik,
social, dan ekonomi) dalammempertahankan kesehatannya
.KONSEP SEHAT BERDASARKAN:
1. Dimensi Emosi
Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan
sebagainya. Dan sehat emosional adalah seseorang yang dapat menjaga atau
mengontrol amarahnya ketika dia sedang kesal.
2. Dimensi
Intelektual
Dikatakan sehat secara intelektual yaitu jika
seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas.
Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
3. Dimensi Sosial
Sehat yang dimana orang tersebut memiliki jiwa social yang
baik. Dapat Nampak baik apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang
lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau
kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan
sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Dimensi Fisik
Sehat secara fisik yaitu sehat yang orang tersebut tidak
mengalami cacat atau sebagainya. Terwujud apabila sesorang tidak merasa
dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak
tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
5. Dimesi Mental
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
a. Pikiran sehat
tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
b. Emosional sehat
tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya
takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
c. Spiritual sehat
tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan
Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat
dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana
seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
6. Dimensi Spiritual
Sehat yang sangat penting juga sehat tidaklah hanya jasmani,
sehat dalam rohani pun juga sangat penting.Spiritual sehat terlihat dari
cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa
(Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari
praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana
seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
.SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab
penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh
karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di
bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan
kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan
dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di
Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang
berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit
mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah
karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori
yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya
praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental
dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut.
Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa
sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam
metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye
memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan
lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan
mental.
3. Memperbanyak riset untuk
menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi
penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif
dan penerangan guna mencegah Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan
guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat
terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang
menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan
yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for
Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for
Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
Pendekatan Kesehatan Mental
1. Orientasi Klasik
Hilangnya gejala gangguan mental, penyembuhan konflik trauma
masa lalu. Terhindarnya individu dari gejala gangguan jiwa(neurosis) dan gejala
penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom negatif yang menimbulkan rasa
tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang biasanya tidak bisa dikuasai
individu.
Kelemahan dari Orientasi ini adalah :
a. Simptom-simptom
bisa terdapat juga pada individu normal
b. Rasa tidak nyaman dan
konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
c. Sehat atau sakit
tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.
2. Penyesuaian Diri
Kemampuan menyesuaiakan diri dg tuntutan diri sendiri &
norma sosial , belajar respon adaptif. Penyesuaian diri (Menninger,1947) :
perubahan dalam diri yang diperlukan untuk mengadakan hubungan yang memuaskan
dengan orang lain/lingkungan.
Individu bermasalah : apabila tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru.
Normal dalam Orientasi ini :
Individu bermasalah : apabila tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru.
Normal dalam Orientasi ini :
a) Normal secara statistik : yaitu apa adanya.
b) Normal secara normatif : individu bertingkah laku sesuai
budaya setempat.
3. Pengembangan Potensi
Pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya untuk mengembangkan
dan memanfaatkan segala potensi dan bkat yang ada semaksimal mungkin sehingga
membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan
penyakit jiwa. Tokohnya: Maslow. Allport,Rogers, Fromm.
Kriteria mental sehat dalam orientasi ini :
a. Punya pedoman normatif pribadi( bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk)
b. Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam
mencari nilai-nilai pedoman.
.TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT:
1. Aliran
Psikoanalisa
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar dalam dunia
psikologi, pencetus awalnya adalah Sigmund Freud, berikut ini akan dijabarkan
teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan kemudian mengaitkannya dengan
kepribadian yang sehat.
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang
produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang
berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang
intelektual besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada
bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in
Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan
diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
Pemikiran dan teori
1. Freud membagi mind ke
dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness . Dari ketiga
aspekkesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting
dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam
unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan
instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan
unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja.
Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang
memiliki kontak langsung dengan realitas.Freud mengembangkan konsep struktur
mind di atas dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan
struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id ,
ego, super ego
Ø Id
(Das es)
Yaitu aspek biologis adalah struktur paling mendasar dari
kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan,
tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Das es = System der unbewussten. Das
es merupakan dunia batin atau subjektif manusia, dan tidak mempunyai hubungan
langsung dengan dunia objektif. Das es berisikan hal hal dibawa sejak lahir,
termasuk instink. Pedoman dalam berfungsinya das es ialah menghindarkan diri
dari ketidak enakan dan mengejar keenakan (prinsip kenikmatan / prinsip
keenakan)
Ø Ego
(Das Ich)
Yaitu aspek psikologis. Berkembang dari id, struktur
kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku
manusia. Superego berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk
dan moral. Das Ich : system der Bewussten vorbewussten. Timbul karena kebutuhan
organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan ( realitat ).
Prinsip kenyataan / prinsip realitas ( realitatsprinzip, the realityprinciple )
dan bereaksi dengan proses sekunder ( sekundar vorgang , secomdary process ).
Ø Superego
(Das ueber ich)
Yaitu aspek sosiologis. Merefleksikan nilai-nilai sosial dan
menyadarkan individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai,
superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Das ueber ich fungsi pokok
: menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau
tidak, dan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral
masyarakat.Conscientia : menghukum orang dengan memberikan rasa dosa. Ich Ideal
adalah menghadiahi orang dengan rasa bangga akan dirinya.
Keperibadian yang normal (sehat) :
1) Kepribadian yang sehat
menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang
ilmiah.
2) Hasil dari belajar
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
3) Kesehatan mental yang baik adalah
hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego. Prayitno
(1998:42)
2. Aliran
Behavioristik
Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari
strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia,
aliran ini berkembang di AS, merupakan lanjutan dari fungsionalisme.
Prinsip dasar behaviorisme:
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri,
bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk
fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable
behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini
dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi
behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem
Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus
pada overt behavior tetap terjadi.
5) Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang
terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
6) Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi
behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih
belakangan.
3. Aliran Humanistik
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology)
diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an
bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari
dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi.
Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow
menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force) karena
humanistik muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang
mekanistik alabehaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.
Kepribadian yang sehat menurut humanistic, perilaku yang
mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan
dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara
yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi
pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai
pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki
keberanian untuk menghentikannya.
4. Pendapat Allport
Memahami dan menjelaskan perkembangan proplum sebagai dasar
perkembangan kepribadian yang sehat. Gambaran kodrat manusia yang diutaran
Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada
Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusi,
sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di
kemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport adalah
positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu
pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport
adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan
menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh
trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang sehat
dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah
masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat
adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa
yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa
kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan
dalam memilih dan bertindak. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan
antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka
mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang.
Tujuh criteria kepribadian yang matang :
1. Perluasan
perasaan diri
2. Hubungan diri
yang hangat dengan orang-orang lain
3. Keamanan emosional
4. Persepsi realistis
5. Keterempilan-keterampilan
dan tugas-tugas
6. Pemahaman diri
7. Filsafat hidup yang
mempersatukan
5. Pendapat Rogers
Rogers lrebih suka bekerja dengan individu-individu yang
terganggu yang mencari bantuan untukmengubah kepribadian mereka. Menurut
Rogers, manusia yang rasional dan sadar tidak terkontrol oleh peristiwa-peristiwa
masa kanak-kanak.
Pertama orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah
beradaptasi. Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat
seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi
Kedua manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas
pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya
dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan
mereka
Ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk
hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada
masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak
mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk
mencoba membuat orang lain kagum.
Keempat manusia masa depan akan tetap percaya terhadap
kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.
Kelima manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih
utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara
sadar ataupun yang tidak.
Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada
kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan
pribadi peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan akan
mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang
secara tidak asuk akal melawan orang lain serta akan merasa agresi, tetapi akan
mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .
Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua
pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang lain.
Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka
.
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya
:
a. Keterbukaan pada
pengalaman
b. Kehidupan eksistensial
c. Kepercayaan
terhadap organism sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreatifitas
6. Pendapat Abraham
Maslow
Tujuan yang menantang dari Maslow adalah mempelajari
beberapa banyak potensi yang kita miliki untuk perkembangan dan pengungkapan
manusia yang penuh. Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki perjuangan
atau kecenderungan yang di bawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Maslow
menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
7. Pendapat Erik From
From memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian
yang sehat. Orang yang mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan
–kemampuan yang sangat berkembang dan mengamati dunia dan diri secara objektif.
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia
percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimana baiknya
masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua
individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.Karena itu kesehatan
psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika di bandingkan
dengan usaha masyarakat.Faktor kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan
secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan
permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi
pertumbuhan penuh dari setiap individu.Suatu masyarakat yang sehat membiarkan
anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain,menjadi produktif dan
kreatif,mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan
mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan
yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraaan emosional,suatu
kecenderungan bawaan untuk kehidupan yang produktif,untuk keharmonisan dan cinta.
Dengan adanya kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan mekar, yang
membiarkan kita berkembang untuk menggunakan sepenuh-penuhnya potensi
kita.Tetapi apabila kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan kodrati
untuk pertumbuhan, akibatnya ialah tingkah laku irasional dan neurotis,
masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang yang sakit.
Menurut fromm,kita adalah makhluk yang unik dan kesepian
.Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah,kita
tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam.Tidak seperti tingkah
laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme
instinktif.Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan
binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan kesadaran
diri,pikiran,daya khayal.Manusia mengetahui,kita mengetahui bahwa kita akhirnya
tak berdaya,kita akan mati,dan kita terpisah dari binatang-binatang lain dan
dari alam.
Masalah dasar yang menantang kita semua adalah menemukan
suatu pemecahan terhadap dikotomi-dikotomi dalam eksistensi kita dan menemukan
bentuk-bentuk baru dan kesatuan dengan alam,dengan orang-orang lain,dan dengan
diri kita.Seluruh eksistensi manusia ditentukan oleh pilihan yang tak terelakan
antara”regresi dan progresi,antara kembali pada eksistensi binatang dan sampai
pada eksistensi manusia”.
From mengemukakan 5 kebutuhan yang berasal dari dikotomi
kebebasan dan keamanan.
1. Hubungan
2. Transedensi
3. Berakar
4. Perasaan Identitas
5. Kerangka Orientasi
REFRENSI:
http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-sehat-sakit-dan-penyakit-dalam-%20%20konteks-sosial-budaya/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendekatan-kesehatan-mental/