Senin, 25 Maret 2013

KESEHATAN MENTAL: Konsep Sehat berdasarkan:, Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental:, Teori Kepribadian Sehat Menurut:.

. Konsep Sehat berdasarkan

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi jugameliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.Menurut
WHO (1947)
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947).Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkankonsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992
tentang Kesehatan menyatakan bahwa:
 Kesehatan adalah keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi
. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.Dalam
 pengertian yang paling luas
sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimanaindividu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,intelektua, spiritual dan penyakit ) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalammempertahankan kesehatannya
.KONSEP SEHAT BERDASARKAN:
1.       Dimensi Emosi
Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Dan sehat emosional adalah seseorang yang dapat menjaga atau mengontrol amarahnya ketika dia sedang kesal.
2.       Dimensi Intelektual
Dikatakan sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
3.      Dimensi Sosial
Sehat yang dimana orang tersebut memiliki jiwa social yang baik. Dapat Nampak baik apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4.      Dimensi Fisik
Sehat secara fisik yaitu sehat yang orang tersebut tidak mengalami cacat atau sebagainya. Terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
5.      Dimesi Mental
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
a.      Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
b.      Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
c.       Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
6.      Dimensi Spiritual
Sehat yang sangat penting juga sehat tidaklah hanya jasmani, sehat dalam rohani pun juga sangat penting.Spiritual sehat terlihat dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
.SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut.
Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1.       Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2.       Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3.    Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4.    Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
Pendekatan Kesehatan Mental
1.       Orientasi Klasik
Hilangnya gejala gangguan mental, penyembuhan konflik trauma masa lalu. Terhindarnya individu dari gejala gangguan jiwa(neurosis) dan gejala penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom negatif yang menimbulkan rasa tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang biasanya tidak bisa dikuasai individu.
Kelemahan dari Orientasi ini adalah :
a.       Simptom-simptom bisa terdapat juga pada individu normal
b.      Rasa tidak nyaman dan konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
c.       Sehat atau sakit tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.

2.       Penyesuaian Diri
Kemampuan menyesuaiakan diri dg tuntutan diri sendiri & norma sosial , belajar respon adaptif. Penyesuaian diri (Menninger,1947) : perubahan dalam diri yang diperlukan untuk mengadakan hubungan yang memuaskan dengan orang lain/lingkungan.
Individu bermasalah : apabila tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru.
Normal dalam Orientasi ini :
a) Normal secara statistik : yaitu apa adanya.
b) Normal secara normatif : individu bertingkah laku sesuai budaya setempat.

3.      Pengembangan Potensi
Pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi dan bkat yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan penyakit jiwa. Tokohnya: Maslow. Allport,Rogers, Fromm.
Kriteria mental sehat dalam orientasi ini :

a. Punya pedoman normatif pribadi( bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk)
b. Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam mencari nilai-nilai pedoman. 
.TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT:
1.       Aliran Psikoanalisa
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar dalam dunia psikologi, pencetus awalnya adalah Sigmund Freud, berikut ini akan dijabarkan teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan kemudian mengaitkannya dengan kepribadian yang sehat.
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
Pemikiran dan teori
1.      Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness . Dari ketiga aspekkesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id , ego, super ego

Ø  Id (Das es)
Yaitu aspek biologis adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Das es = System der unbewussten. Das es merupakan dunia batin atau subjektif manusia, dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif. Das es berisikan hal hal dibawa sejak lahir, termasuk instink. Pedoman dalam berfungsinya das es ialah menghindarkan diri dari ketidak enakan dan mengejar keenakan (prinsip kenikmatan / prinsip keenakan)

Ø  Ego (Das Ich)
Yaitu aspek psikologis. Berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Das Ich : system der Bewussten vorbewussten. Timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan ( realitat ). Prinsip kenyataan / prinsip realitas ( realitatsprinzip, the realityprinciple ) dan bereaksi dengan proses sekunder ( sekundar vorgang , secomdary process ).

Ø  Superego (Das ueber ich)
Yaitu aspek sosiologis. Merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Das ueber ich fungsi pokok : menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat.Conscientia : menghukum orang dengan memberikan rasa dosa. Ich Ideal adalah menghadiahi orang dengan rasa bangga akan dirinya.
Keperibadian yang normal (sehat) :
1)      Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2)      Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
3)    Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego. Prayitno (1998:42)

2.       Aliran Behavioristik
Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang di AS, merupakan lanjutan dari fungsionalisme.
Prinsip dasar behaviorisme:
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
5) Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
6) Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.

3.      Aliran Humanistik
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force) karena humanistik muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik alabehaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.
Kepribadian yang sehat menurut humanistic, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.

4.      Pendapat Allport
Memahami dan menjelaskan perkembangan proplum sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat. Gambaran kodrat manusia yang diutaran Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusi, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di kemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang.
Tujuh criteria kepribadian yang matang :
1.       Perluasan perasaan diri
2.       Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain
3.      Keamanan emosional
4.      Persepsi realistis
5.      Keterempilan-keterampilan dan tugas-tugas
6.      Pemahaman diri
7.      Filsafat hidup yang mempersatukan

5.      Pendapat Rogers
Rogers lrebih suka bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untukmengubah kepribadian mereka. Menurut Rogers, manusia yang rasional dan sadar tidak terkontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
Pertama orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi. Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi
Kedua manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka
Ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum.

Keempat manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.

Kelima manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar   ataupun yang tidak.

Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .

Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka .   

Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a.       Keterbukaan pada pengalaman
b.      Kehidupan eksistensial
c.       Kepercayaan terhadap organism sendiri
d.      Perasaan bebas
e.       Kreatifitas

6.      Pendapat Abraham Maslow
Tujuan yang menantang dari Maslow adalah mempelajari beberapa banyak potensi yang kita miliki untuk perkembangan dan pengungkapan manusia yang penuh. Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang di bawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."


Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.

7.      Pendapat Erik From
From memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan –kemampuan yang sangat berkembang dan mengamati dunia dan diri secara objektif. Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.Karena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika di bandingkan dengan usaha masyarakat.Faktor kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu.Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain,menjadi produktif dan kreatif,mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraaan emosional,suatu kecenderungan bawaan untuk kehidupan yang produktif,untuk keharmonisan dan cinta. Dengan adanya kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan mekar, yang membiarkan kita berkembang untuk menggunakan sepenuh-penuhnya potensi kita.Tetapi apabila kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan kodrati untuk pertumbuhan, akibatnya ialah tingkah laku irasional dan neurotis, masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang yang sakit.
Menurut fromm,kita adalah makhluk yang unik dan kesepian .Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah,kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam.Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri,pikiran,daya khayal.Manusia mengetahui,kita mengetahui bahwa kita akhirnya tak berdaya,kita akan mati,dan kita terpisah dari binatang-binatang lain dan dari alam.
Masalah dasar yang menantang kita semua adalah menemukan suatu pemecahan terhadap dikotomi-dikotomi dalam eksistensi kita dan menemukan bentuk-bentuk baru dan kesatuan dengan alam,dengan orang-orang lain,dan dengan diri kita.Seluruh eksistensi manusia ditentukan oleh pilihan yang tak terelakan antara”regresi dan progresi,antara kembali pada eksistensi binatang dan sampai pada eksistensi manusia”.
From mengemukakan 5 kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
1.       Hubungan
2.       Transedensi
3.      Berakar
4.      Perasaan Identitas
5.      Kerangka Orientasi


REFRENSI:
http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-sehat-sakit-dan-penyakit-dalam-%20%20konteks-sosial-budaya/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendekatan-kesehatan-mental/   





Tidak ada komentar:

Posting Komentar